Kenangan yang Tertinggal di Setiap Doa
Pagi itu, saya menerima panggilan dari Dina, seorang teman lama yang suaranya terdengar gemetar di ujung telepon. Ayahnya, Pak Surya, baru saja meninggal dunia. Dina, yang biasanya tegar, kali ini terdengar benar-benar kehilangan arah. “Aku tidak tahu harus mulai dari mana,” katanya di sela tangisnya, Kenangan yang Tertinggal di Setiap Doa.
Saya menawarkan untuk membantunya menghubungi layanan kedukaan Indonesia terbaik 24 jam yang pernah saya rekomendasikan sebelumnya. “Mereka bisa membantu merancang prosesi pemakaman yang tidak hanya profesional, tetapi juga penuh makna,” ujar saya, mencoba menenangkannya.
Sebuah Layanan Yang Disertai Doa
Ketika tim dari layanan kedukaan tiba di rumah keluarga Dina, mereka masuk dengan sikap penuh hormat. Salah satu petugas, seorang pria paruh baya bernama Pak Hendra, berbicara dengan suara lembut, “Kami turut berduka. Ceritakan pada kami seperti apa almarhum semasa hidup, agar kami bisa membantu memberikan penghormatan terbaik.”
Pertanyaan itu membuat Dina dan ibunya terdiam sejenak. Kemudian, dengan mata berkaca-kaca, Dina menjawab, “Ayah adalah pria sederhana yang mencintai musik. Dia suka bermain gitar, terutama lagu-lagu lama yang membuat kami bernyanyi bersama.”
Pak Hendra mencatat dengan seksama, lalu mengusulkan konsep prosesi pemakaman yang personal. Mereka menawarkan untuk menghadirkan gitar almarhum sebagai bagian dari dekorasi dan memutar lagu favorit Pak Surya selama acara berlangsung.
Keluarga setuju, dan tim mulai bekerja. Mereka menyiapkan ruang persemayaman yang hangat dan personal. Gitar Pak Surya ditempatkan dengan indah di samping peti, dikelilingi oleh bunga-bunga berwarna lembut. Sebuah foto besar almarhum, diambil saat ia sedang tersenyum lebar dengan gitarnya, menjadi pusat perhatian.
Kenangan yang Tertinggal di Setiap Doa
Saat hari prosesi tiba, suasana terasa emosional namun hangat. Salah satu kerabat menyanyikan lagu favorit Pak Surya, dan seluruh tamu yang hadir bergabung menyanyikan bersama. Itu bukan sekadar prosesi pemakaman, tetapi perayaan kecil yang penuh cinta untuk mengenang seseorang yang begitu dicintai.
Di akhir acara, Dina berbisik kepada saya, “Aku tidak menyangka prosesi ini bisa terasa begitu bermakna. Mereka benar-benar membantu kami mengenang Ayah dengan cara yang indah.”
Layanan kedukaan itu tidak hanya menangani logistik seperti pemilihan peti atau pengaturan kursi tamu. Mereka menghadirkan sesuatu yang lebih besar: penghormatan terakhir yang menyentuh hati semua orang yang hadir.
Hari itu, saya melihat bagaimana sebuah tim yang profesional dan penuh empati mampu mengubah momen duka menjadi kenangan yang akan selalu diingat oleh keluarga Dina. Dalam kehilangan, mereka menemukan rasa syukur karena bisa memberikan perpisahan yang layak untuk Pak Surya.
Leave a Comment