Kehilangan seseorang yang kita cintai selalu datang terlalu tiba-tiba, meski tubuh mereka telah lama terbaring sakit. Begitu pula yang dialami oleh keluarga adik saya, saat ibu mertua mereka, Ibu Marni, mengembuskan napas terakhir di usia 74 tahun. Bercerita tentang Dalam…
Read MoreAku tak tahu bagaimana menjelaskan hari itu. Dunia seperti berhenti berputar. Pagi-pagi sekali, telepon berdering dari rumah sakit: Ayah telah tiada. Tidak ada waktu untuk bersiap. Tidak ada kata pamit. Hanya sunyi yang tersisa. Bercerita tentang Saat Dunia Terasa Kosong…
Read MoreAku masih bisa mengingat aroma pagi itu — samar-samar bau kopi di meja, tapi tidak ada lagi suara yang biasa menyapa. Ayah, sosok yang selama ini menjadi pusat rumah kami, pergi begitu cepat. Jatuh di kamar mandi, tak sempat mengucapkan…
Read MoreSaya masih mengingat jelas hari ketika Pak Johan berpulang. Seorang ayah yang lembut, kepala keluarga yang dihormati. Di usia 72 tahun, beliau menutup usia setelah berjuang lama melawan sakit. Saya adalah sahabat putrinya, Rani, dan menyaksikan sendiri betapa keluarga ini…
Read MoreSaya masih mengingat jelas pagi itu—udara terasa lebih sunyi dari biasanya. Ponsel saya berdering, dan suara di seberang sana terdengar gemetar. “Ibu sudah nggak ada, Mas,” ujar adik saya dengan napas tertahan. Dunia seperti berhenti berputar sesaat. Menceritakan tentang Saat…
Read MoreBimo datang ke dalam hidup saya di saat saya paling membutuhkan. Seekor anjing kecil berwarna cokelat muda, dengan mata besar yang penuh rasa ingin tahu. Ia bukan hanya teman bermain, tapi penyembuh luka, pendengar setia, dan pelipur lara setiap saya…
Read More