Bunga-Bunga Kenangan

Di sebuah rumah kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang lelaki lanjut usia bernama Adam. Setelah kepergian sang istri tercinta, Adam tinggal sendirian dalam kesunyian yang menyayat hati. Kedua anaknya telah berkeluarga dan tinggal di kota yang jauh, membuat Adam harus menghadapi hari-harinya tanpa kehadiran mereka di sekitarnya. Namun, meskipun kesepian melanda, Adam mencoba menemukan kebahagiaan di setiap sudut rumahnya dengan menanam bunga-bunga.

Setiap pagi, Adam bangun dengan semangat untuk merawat kebun kecilnya. Dia menyiram tanaman dengan penuh kasih sayang, mengobrol dengan bunga-bunga seperti teman lama yang setia. Setiap bunga yang tumbuh membawa kenangan manis tentang masa lalu yang telah berlalu. Mereka adalah saksi bisu dari cinta yang telah bersemi di antara Adam dan istrinya.

Pada suatu pagi yang cerah, Adam duduk di teras rumahnya sambil menikmati secangkir kopi. Pandangannya melayang ke taman kecil yang dia rawat dengan penuh cinta. Di antara dedaunan yang hijau, bunga-bunga bermekaran dengan indahnya. Namun, ada satu sudut di taman yang terlihat kosong dan kusam. Tanahnya gersang, tidak ada bunga yang tumbuh di sana.

Dengan hati yang berat, Adam berdiri dan berjalan menuju sudut taman yang kosong itu. Dia mengingat betapa istri tercintanya selalu menyukai bunga mawar merah yang indah. Mereka sering berjalan-jalan di taman bersama, menikmati keindahan bunga-bunga itu. Adam merasa bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk menghormati kenangan istrinya.

Tekad seorang suami

Dengan tekad yang kuat, Adam pergi ke tukang bunga terdekat. Dia membeli bibit mawar merah dan pulang ke rumah dengan senyum di bibirnya. Dengan hati-hati, dia menanam bibit mawar itu di sudut taman yang kosong. Dia menyiramnya dengan penuh harap, berdoa agar bunga itu akan tumbuh subur dan mekar dengan indahnya.

Hari demi hari berlalu, Adam terus merawat taman kecilnya dengan penuh dedikasi. Dia melihat betapa mawar merah yang dia tanam tumbuh dengan cantiknya, memancarkan kehidupan dan keindahan di taman yang dulunya kosong. Setiap kali dia melihat mawar itu, dia merasa seolah-olah istrinya sedang bersamanya, memberinya kekuatan dan ketenangan di saat-saat kesepian.

Suatu malam, Adam duduk di teras rumahnya, memandangi bintang-bintang di langit. Angin malam berbisik lembut di telinganya, mengusap perasaannya yang terluka. Dia tersenyum saat melihat mawar merah itu bermekaran di bawah cahaya bulan. Meskipun istrinya telah pergi, Adam merasa bahwa cinta mereka tetap hidup dalam keindahan yang dia tanam di taman kecilnya.

Dengan hati yang penuh syukur, Adam mengucapkan terima kasih kepada bunga-bunga dan kenangan yang selalu menemaninya. Meskipun dia hidup sendirian, dia tahu bahwa dia tidak pernah benar-benar sendirian. Cinta dan kenangan akan selalu mengisi hatinya, memberinya kekuatan untuk melangkah maju dalam kehidupan yang baru.

Leave a Comment

Leave a Reply