Cahaya di Tengah Kegelapan Duka

Duka datang seperti badai, tak terduga dan menyapu segalanya. Minggu pagi itu, kami kehilangan sosok terpenting dalam keluarga—Ibu. Perempuan yang selalu menjadi pelita bagi kami, kini telah tiada. Kepergian Ibu begitu mendadak. Kami yang masih terpukul oleh kesedihan, harus menghadapi kenyataan untuk segera mengatur pemakamannya, Cahaya di Tengah Kegelapan Duka.

Namun, di tengah kekalutan itu, satu keputusan yang kami buat membawa cahaya di saat tergelap: menghubungi layanan kedukaan profesional. Jujur, awalnya saya hanya ingin mencari bantuan teknis—ambulans jenazah, pengurusan dokumen, dan detail prosesi pemakaman. Tapi, apa yang kami dapatkan ternyata jauh lebih besar dari itu.

Kesedihan yang Menyakitkan

Ketika saya menghubungi mereka, suara hangat seorang petugas menyapa saya di ujung telepon. Ia tidak hanya mendengarkan keluhan saya, tetapi juga memahami setiap kata dengan perhatian yang tulus. Ia memberi kami waktu untuk bercerita, tanpa tergesa-gesa atau formalitas berlebihan.

“Bapak, kami di sini untuk membantu Anda. Semua yang diperlukan, kami akan urus agar keluarga bisa lebih fokus pada momen perpisahan,” katanya dengan nada menenangkan. Kata-katanya seperti pelukan lembut di hati saya yang hancur.

Tak lama setelah itu, mereka tiba di rumah kami dengan ambulans jenazah Indonesia 24 jam. Mobil itu bersih, para petugas berpakaian rapi, dan yang terpenting, mereka memperlakukan jenazah Ibu dengan hormat luar biasa. Tidak ada rasa terburu-buru atau perlakuan dingin. Setiap gerakan mereka menunjukkan bahwa mereka paham betul, ini adalah momen yang paling berharga sekaligus menyakitkan bagi keluarga kami.

Selain membantu teknis seperti pengurusan dokumen, layanan ini juga mengambil alih banyak hal kecil yang sebenarnya berat jika kami kerjakan sendiri. Mereka menyiapkan bunga, membantu kami memilih musik untuk prosesi, bahkan mendampingi kami memilih kata-kata untuk ucapan perpisahan di batu nisan. Tapi yang paling menyentuh hati saya adalah sikap mereka.

Cahaya di Tengah Kegelapan Duka

Di tengah kesibukan mereka, selalu ada waktu untuk bertanya kepada kami, “Bagaimana kabar keluarga? Apakah ada hal lain yang bisa kami bantu?” Seolah-olah mereka tidak hanya bekerja untuk mengurus pemakaman, tetapi benar-benar peduli dengan keadaan kami.

Hari pemakaman berlangsung dengan lancar dan penuh kehangatan, meskipun suasana duka begitu kental. Para staf layanan kedukaan membantu kami memahami setiap prosesi, mulai dari upacara doa hingga penguburan. Mereka mengarahkan dengan lembut, tanpa mengintervensi, dan membiarkan kami menjalani perpisahan ini sesuai tradisi dan keinginan keluarga.

Ketika segalanya selesai, salah satu staf menghampiri saya dan berkata, “Tidak ada yang bisa menghapus rasa kehilangan, tetapi semoga hari ini bisa menjadi kenangan indah terakhir bersama Ibu.” Kalimat itu sederhana, tetapi entah kenapa menenangkan hati saya yang penuh luka.

Dukungan mereka lebih dari sekadar pelayanan; mereka hadir seperti teman dalam duka kami. Layanan ini memberi saya pelajaran bahwa dalam kehilangan, ada orang-orang yang hadir bukan hanya untuk membantu secara teknis, tetapi juga untuk menguatkan hati kami.

“Terima kasih telah menjadi cahaya di tengah kegelapan duka kami,” gumam saya sambil menatap langit.

Leave a Comment

Leave a Reply