Saya berdiri di sudut kamar, menatap tubuh Ibu yang terbujur kaku di atas ranjang. Air mata yang sejak tadi tertahan akhirnya jatuh tanpa bisa saya cegah. Dunia saya terasa runtuh. Saya tak pernah membayangkan harus menghadapi perpisahan ini secepat ini.…
Read MoreMalam itu, rumah keluarga Pak Adrian dipenuhi isak tangis. Pagi tadi, tanpa tanda-tanda, Ibu Lestari—istri, ibu, dan nenek yang mereka cintai—mengembuskan napas terakhirnya karena serangan jantung mendadak. Tidak ada yang siap menghadapi kepergian secepat ini. Bercerita tentang Ketika Layanan Kedukaan…
Read MoreMalam itu, hujan turun perlahan, seolah langit pun ikut berduka. Di dalam rumah kecil yang selama puluhan tahun menjadi saksi perjalanan cinta mereka, Bu Sari duduk diam di samping tubuh suaminya yang terbujur kaku. Tangannya yang berkeriput menggenggam erat jemari…
Read MoreAku masih mengingat pagi itu dengan jelas. Telepon berdering di sela-sela kantukku, dan suara gemetar dari pamanku menghancurkan segalanya. “Ib… Ibumu…” Ia tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya, tapi aku tahu apa yang terjadi. Cerita tentang Perpisahan Ibu yang Penuh Makna. Dunia…
Read MoreAku tidak pernah membayangkan kehilangan Ayah secepat ini. Semuanya terjadi begitu mendadak—pagi itu, Ayah masih bersamaku, tersenyum seperti biasa. Sore harinya, ia sudah pergi. Serangan jantung, kata dokter. Aku tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa duduk di lorong rumah sakit…
Read MoreKehilangan seseorang yang kita cintai selalu datang dengan duka yang mendalam. Namun, bagi keluarga Bu Santi, perpisahan yang menyakitkan itu tidak diiringi dengan kebingungan dan kekacauan. Semua telah dipersiapkan—bukan oleh mereka, tetapi oleh almarhumah sendiri, jauh sebelum ia berpulang. Cerita…
Read More