Cinta Terakhir Seorang Ibu
Malam itu, angin bertiup lembut di luar jendela kamar tempat Ratna berbaring. Rasanya seperti mimpi buruk yang tak kunjung usai. Ia tak pernah membayangkan akan menghadapi saat seperti ini, saat di mana hidupnya perlahan-lahan terurai menjadi serpihan waktu yang penuh dengan rasa sakit. Namun, Ratna tahu ia harus tetap tegar, demi dua anaknya yang masih sangat memerlukan kasih sayangnya, Cinta Terakhir Seorang Ibu.
Ratna adalah seorang ibu tunggal yang telah berjuang keras membesarkan kedua anaknya, Rina dan Adi. Sejak suaminya meninggal lima tahun lalu, Ratna harus memikul beban hidup sendirian. Namun, belakangan ini, tubuhnya mulai lemah, sakit yang awalnya dirasa sepele ternyata menjadi tanda penyakit yang lebih serius. Dokter memvonisnya dengan kanker stadium akhir. Menerima kenyataan ini bukanlah hal yang mudah, tetapi Ratna tahu ia tidak punya banyak waktu lagi.
Cinta Yang Mendalam
Hari-hari Ratna kini dipenuhi dengan kunjungan ke rumah sakit dan perawatan yang menyakitkan. Namun, lebih dari itu, pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran tentang masa depan anak-anaknya. Ia tidak ingin mereka merasa kehilangan arah setelah kepergiannya. Karena itulah, Ratna memutuskan untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum waktunya tiba.
Setiap malam, setelah anak-anaknya tidur, Ratna akan duduk di meja kecil di samping tempat tidurnya. Di sana, ia menulis surat-surat penuh kasih sayang dan nasihat untuk Rina dan Adi. Dalam surat-surat itu, ia berbicara tentang cinta, keberanian, dan harapan. Ratna ingin anak-anaknya tahu bahwa meskipun ia tidak lagi bersama mereka, cintanya akan selalu mendampingi mereka dalam setiap langkah kehidupan.
Selain itu, Ratna juga mengurus asuransi kematian. Dengan bantuan seorang teman yang bekerja di perusahaan asuransi, ia memilih polis yang akan menjamin biaya pemakaman dan pendidikan anak-anaknya. Ratna merasa sedikit lega setelah menandatangani dokumen-dokumen tersebut. Setidaknya, anak-anaknya tidak akan terbebani dengan biaya yang besar setelah ia tiada.
Namun, bukan hanya materi yang dipersiapkan Ratna. Ia juga menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anaknya, memastikan setiap momen berarti dan berharga. Setiap malam, mereka akan berkumpul di ruang tamu, bercerita dan tertawa bersama. Ratna ingin Rina dan Adi memiliki kenangan indah yang dapat mereka kenang ketika ia sudah tiada.
Cinta Terakhir Seorang Ibu Yang Indah
Suatu malam, Ratna memanggil Rina dan Adi ke kamarnya. Dengan suara yang lembut namun penuh emosi, ia menjelaskan tentang penyakitnya dan apa yang akan terjadi. Rina yang berusia 12 tahun menangis sejadi-jadinya, sementara Adi yang baru berusia 8 tahun berusaha keras memahami situasi yang begitu rumit baginya. Ratna memeluk mereka erat, menenangkan mereka dengan kata-kata penuh kasih.
“Waktu ibu tidak banyak lagi, sayang. Tapi ibu ingin kalian tahu bahwa ibu akan selalu mencintai kalian, di manapun ibu berada,” Ratna berbisik sambil menahan air mata.
Hari-hari berlalu, dan kesehatan Ratna semakin memburuk. Namun, ia tetap berusaha kuat, menghabiskan setiap detik yang tersisa dengan penuh cinta dan perhatian. Hingga akhirnya, pada suatu pagi yang tenang, Ratna menghembuskan napas terakhirnya dengan damai, dikelilingi oleh anak-anaknya yang tersayang.
Ratna telah pergi, tetapi cintanya tetap abadi dalam hati Rina dan Adi. Mereka tumbuh dengan kenangan akan kasih sayang dan pengorbanan ibu mereka, serta jaminan masa depan yang telah dipersiapkan dengan begitu baik. Dalam setiap langkah yang mereka ambil, Rina dan Adi selalu merasa didampingi oleh cinta seorang ibu yang tak pernah pudar.
Meskipun Ratna telah tiada, cintanya tetap hidup dan menginspirasi mereka untuk terus melangkah maju dengan penuh keberanian dan harapan. Dan dalam setiap senyum dan tawa mereka, Ratna akan selalu ada, memberi kekuatan dan cinta yang tak berkesudahan.
Leave a Comment