Di Bawah Cahaya Lilin

Di sebuah kota kecil yang terpencil, hiduplah seorang ibu tunggal bernama Maya. Maya adalah seorang pekerja keras yang bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran lokal. Meskipun hidupnya penuh dengan tantangan, dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk memberikan kehidupan yang layak bagi kedua anaknya, Rama dan Sita.

Suatu hari, hidup Maya hancur berantakan ketika dia menerima telepon mengerikan dari rumah sakit. Anak tertuanya, Rama, telah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil yang tragis. Maya merasa dunianya runtuh. Dia tidak hanya kehilangan seorang anak, tetapi juga kehilangan sebagian dari dirinya sendiri.

Perasaan Sedih

Setelah berduka dan menangis sepanjang malam, Maya menghadapi kenyataan yang pahit. Dia tidak memiliki uang untuk memberikan pemakaman yang layak bagi Rama. Dia merasa putus asa dan hancur. Namun, Maya tahu dia harus tetap kuat untuk Sita, anaknya yang masih hidup.

Dengan hati yang berat, Maya memutuskan untuk mencari cara untuk memberikan penghormatan terakhir yang pantas bagi Rama. Dia memulai dengan meminjam uang dari teman-temannya, tetapi jumlahnya masih jauh dari cukup untuk mengcover semua biaya pemakaman. Dia merasa terjepit dan tanpa harapan.

Namun, Maya tidak menyerah. Dia mulai mencari opsi lain. Dia berbicara dengan pemilik toko perhiasan setempat, meminta bantuan atau pinjaman. Namun, kebanyakan menolaknya dengan alasan bisnis yang lesu atau risiko keuangan.

Saat Maya hampir menyerah, seorang tetangga baik hati datang mengetuk pintunya. Dia adalah Nyonya Rai, seorang janda tua yang selalu mengagumi kegigihan Maya. Nyonya Rai menawarkan bantuannya untuk mengumpulkan dana melalui sumbangan dari warga sekitar.

Maya menangis terharu oleh tindakan baik Nyonya Rai. Bersama-sama, mereka membuat pamflet dan membagikannya di sekitar kota. Segera, berita tentang tragedi Maya menyebar, dan orang-orang mulai berdatangan ke rumahnya dengan tawaran bantuan dan sumbangan.

Dalam waktu singkat, Maya berhasil mengumpulkan cukup uang untuk pemakaman Rama. Dia merasa lega dan bersyukur atas kebaikan hati semua orang. Pemakaman diadakan di hari berikutnya di pemakaman kota. Maya, bersama dengan Sita dan banyak penduduk kota, berkumpul di sekitar makam Rama, mengucapkan doa terakhir mereka.

Kehidupan

Setelah pemakaman, Maya pulang ke rumah dengan hati yang berat. Namun, dia merasa lega karena telah memberikan penghormatan terakhir yang pantas bagi anaknya. Dia tahu bahwa Rama akan selalu hidup dalam kenangannya dan di hati semua orang yang mengenalnya.

Meskipun duka yang mendalam masih menghantuinya, Maya tahu bahwa dia harus tetap kuat untuk Sita. Bersama-sama, mereka akan melalui masa-masa sulit ini, sambil mengingat kebaikan dan cinta yang pernah mereka rasakan bersama Rama.

Di bawah cahaya lilin, Maya dan Sita duduk bersama di ruang tamu mereka, merangkul satu sama lain dalam keheningan yang hening. Meskipun kehilangan mereka tidak pernah akan hilang, mereka tahu bahwa cahaya cinta akan selalu membimbing mereka melalui kegelapan. Dan di dalam gelapnya malam, mereka akan tetap bersama, mengingat dan mencintai Rama selamanya.

Leave a Comment

Leave a Reply