Mengantar Ibu ke Dekapan Baru
Pagi itu, aku duduk di tepi ranjang dengan hati yang terasa hampa. Surat keputusan yang baru saja kuterima semalam, menggema dalam pikiranku—aku harus memindahkan makam Ibu dari kota kecil tempatnya beristirahat selama sepuluh tahun terakhir, ke kota tempat aku tinggal sekarang. Rasa bersalah bercampur duka menggerogoti dadaku, seolah-olah aku mengguncang ketenangan ibu yang sudah lama pergi, Mengantar Ibu ke Dekapan Baru.
Tapi aku tahu, ini yang terbaik. Kota ini kini menjadi rumahku, tempat aku menetap bersama keluargaku. Setiap kali pulang ke kampung halaman, jarak yang membentang membuatku hanya bisa berziarah setahun sekali. Tak jarang, aku merasa terasing dari Ibu. Memindahkan makamnya ke kota ini adalah cara untuk menjaga ibu tetap dekat di hatiku, agar aku bisa lebih sering mengunjunginya, berbicara dalam keheningan, dan berdoa di sisinya.
Perjalanan Yang Berat
Mengurus pemindahan makam terpercaya bukan perkara mudah, apalagi dengan beban emosional yang begitu berat. Aku pun memutuskan untuk meminta bantuan layanan pemakaman profesional. Layanan Kamboja, yang dikenal dengan keandalan dan perhatian mereka, menjadi pilihanku. Sejak pertama kali aku menghubungi mereka, aku merasa ada tangan yang mengulurkan diri, membantu memikul bebanku.
Hari pemindahan tiba lebih cepat dari yang kukira. Tim Kamboja datang dengan raut wajah penuh kesungguhan dan empati, seolah memahami kedalaman rasa kehilangan yang kurasakan. Mereka menjelaskan setiap detail proses dengan sabar, menenangkan pikiranku yang kacau. Tak ada yang terasa terburu-buru; sebaliknya, mereka membuat segalanya terasa teratur, seolah-olah ini bukanlah pemindahan, tapi sebuah penghormatan terakhir yang penuh makna.
Saat peti jenazah ibu diangkat dari tanah yang selama ini menjadi tempat peristirahatannya, dadaku terasa sesak. Air mataku mengalir tanpa henti, mengenang hari-hari ketika aku masih bisa melihat senyumnya, mendengar suaranya, dan merasakan kehangatannya. Rasa kehilangan itu kembali mengguncangku, tetapi melihat bagaimana tim Kamboja memperlakukan momen itu dengan penuh kehormatan dan ketenangan, aku merasa sedikit lebih tenang. Mereka tidak hanya melakukan pekerjaan, mereka memberikan kehangatan, seolah-olah mereka mengerti bahwa bagi diriku, ibu bukan sekadar jenazah yang dipindahkan, melainkan sebuah cinta yang abadi.
Mengantar Ibu ke Dekapan Baru yang Hangat
Perjalanan ke kota baru berlangsung dalam keheningan yang penuh makna. Di setiap langkah, aku merasa semakin dekat dengan ibu, seolah-olah dia hadir di sana, menemani perjalanan ini dengan senyum lembut yang selama ini selalu menjadi penopang hidupku. Sesampainya di kota, tempat baru untuk ibu sudah dipersiapkan dengan rapi. Kuburannya kini berada di sebuah taman pemakaman yang asri, di bawah pohon besar yang rindang. Tim Kamboja bahkan telah menyiapkan bunga kesukaan ibu, menjadikan momen itu terasa lebih personal dan penuh cinta.
Ketika akhirnya aku berdiri di hadapan makam yang baru, ada perasaan damai yang mulai menggantikan duka yang menggulung. Kini, ibu tidak lagi jauh. Setiap kali aku merindukannya, aku bisa datang ke sini, berbicara padanya, dan mengenang setiap kenangan manis yang kami bagi. Meski proses ini awalnya terasa menakutkan dan menyakitkan, bantuan yang diberikan oleh tim Kamboja membuatnya menjadi pengalaman yang justru memberikan kedamaian.
Ibu kini beristirahat di dekatku, di kota yang menjadi rumah baruku. Dan aku tahu, meskipun fisiknya sudah tak ada, cinta ibu akan selalu mengiringiku, di mana pun aku berada. Terima kasih, Ibu, untuk segalanya. Dan terima kasih, Kamboja, telah membantu mengantar ibu ke dekapan barunya dengan penuh rasa hormat dan cinta.
Leave a Comment