Perjalanan Hati dalam Relokasi Cinta

Di sebuah sore yang mendung, di sebuah kota yang tak lagi asing bagiku, aku menerima panggilan yang menggetarkan hati. “Bu, kami sudah mendapatkan izin untuk memindahkan makam Ibu dari kampung ke kota ini,” suara lembut dari petugas layanan pemakaman profesional yang sudah kupercaya sejak awal. Hatiku berkecamuk antara rasa syukur dan kesedihan yang dalam, Perjalanan Hati dalam Relokasi Cinta.

Sejak kepergian Ibu tiga tahun yang lalu, hidupku tak lagi sama. Kota tempatku tinggal sekarang, jauh dari kampung halaman, selalu membuatku merasa ada yang kurang. Setiap kali melihat langit senja yang indah, aku teringat senyum Ibu yang hangat. Rindu itu, ah, tak pernah hilang.

Cinta Yang Hangat

Proses memindahkan makam 24 jam bukanlah hal mudah. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan, baik administratif maupun emosional. Petugas dari layanan pemakaman, yang kurasa sudah seperti saudara sendiri, selalu ada untuk membantuku. Mereka memahami betapa berartinya langkah ini bagiku. Dengan sabar mereka menjelaskan setiap detail proses, dari pengurusan izin hingga tata cara pemindahan yang sesuai adat dan agama.

Hari pemindahan tiba. Hujan turun sejak pagi, seakan langit pun ikut berduka. Aku berdiri di tepi makam Ibu di kampung, ditemani oleh saudara dan sahabat lama. Petugas pemakaman bekerja dengan cekatan namun penuh hormat. Setiap langkah mereka tunjukkan rasa hormat kepada almarhumah Ibu, membuatku terharu.

Tak bisa kutahan air mata saat peti jenazah Ibu diangkat dari tempat peristirahatan terakhirnya. “Bu, kita pulang,” bisikku pelan. Sepanjang perjalanan menuju kota, pikiranku melayang pada kenangan-kenangan indah bersama Ibu. Suara tawanya, nasihat bijaknya, dan kasih sayangnya yang tulus. Kini, aku merasa membawa sebagian dari kampung halaman ke dalam hidupku yang baru.

Setibanya di kota, proses pemakaman ulang dilakukan dengan khidmat. Taman pemakaman yang rapi dan penuh bunga menjadi tempat baru bagi Ibu. Petugas pemakaman menata segala sesuatunya dengan teliti, memastikan segalanya berjalan lancar. Aku bisa merasakan ketulusan mereka dalam setiap tindakan. Mereka bukan hanya sekadar melakukan pekerjaan, tetapi memberikan penghormatan terakhir yang layak bagi Ibu.

Perjalanan Hati dalam Relokasi Cinta

Ketika taburan bunga terakhir jatuh di atas makam baru, aku merasakan kelegaan yang tak terkatakan. Bukan berarti rasa kehilangan itu hilang, tapi kini aku tahu, Ibu lebih dekat denganku. Setiap kali aku rindu, aku bisa datang ke sini, berbicara padanya, dan merasakan kehadirannya.

Malam itu, di bawah langit kota yang penuh bintang, aku duduk di samping makam Ibu. Angin malam yang sejuk mengelus wajahku, seolah membawa pesan dari Ibu. “Nak, Ibu selalu ada bersamamu, dalam setiap langkahmu,” suara hatiku berbicara.

Perjalanan ini mengajarkanku banyak hal. Betapa pentingnya merawat kenangan dan menghormati mereka yang telah pergi. Juga, betapa berharganya bantuan dari mereka yang tulus dalam profesi mereka. Layanan pemakaman Kamboja tidak hanya memindahkan makam, tapi juga membantuku melalui proses ini dengan penuh makna dan ketenangan.

Kini, setiap kali aku berziarah, aku tahu bahwa cinta Ibu selalu ada di sini, dalam setiap bunga yang mekar dan setiap doa yang kuucapkan. Perjalanan hati ini, meski penuh air mata, adalah perjalanan relokasi cinta yang akan selalu kukenang.

Leave a Comment

Leave a Reply