Selamat Jalan Cinta
Di sebuah kota kecil yang dipenuhi aroma bunga melati, hiduplah sepasang suami istri lanjut usia, Pak Harun dan Bu Mira. Mereka telah bersama selama lebih dari lima puluh tahun, menjalani kehidupan penuh cinta, tawa, dan juga duka. Rumah kecil mereka di tepi kota menjadi saksi bisu dari setiap kisah yang mereka ukir bersama, dari saat anak-anak mereka masih kecil hingga mereka tumbuh dewasa dan memiliki keluarga sendiri, Selamat Jalan Cinta.
Pak Harun dan Bu Mira adalah sosok yang dikenal dan dihormati oleh semua orang di lingkungan mereka. Walau usia telah menua, cinta mereka tak pernah pudar. Setiap pagi, mereka selalu terlihat berjalan beriringan ke pasar, menikmati momen-momen sederhana yang memberikan arti dalam kehidupan mereka.
Penghujung Hidup
Namun, usia tua tak dapat ditipu. Kesehatan Pak Harun mulai memburuk beberapa tahun terakhir. Begitu juga Bu Mira yang mulai sering batuk dan sesak napas. Meskipun begitu, mereka berdua selalu tersenyum, menyembunyikan kekhawatiran mereka dari anak-anaknya yang sudah sibuk dengan urusan keluarga masing-masing.
Pak Harun, dengan kebijaksanaan dan keprihatinannya, telah lama memikirkan masa depan tanpa membebani anak-anak mereka. Ia tahu bahwa suatu hari nanti, mereka berdua harus meninggalkan dunia ini, dan ia ingin memastikan bahwa perpisahan mereka tidak menjadi beban tambahan bagi anak-anak mereka. Bersama Bu Mira, mereka memutuskan untuk mengambil asuransi pemakaman. Dengan cara itu, mereka berharap dapat memastikan bahwa pemakaman mereka akan dilaksanakan dengan layak, tanpa mengganggu kehidupan anak-anak mereka yang sudah mapan.
Musim gugur datang dengan daun-daun yang mulai berguguran. Di suatu malam yang tenang, Pak Harun tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa di dadanya. Dengan napas yang tersengal, ia berusaha membangunkan Bu Mira. Tetapi, sebelum ia sempat mengucapkan kata-kata terakhirnya, napasnya berhenti, meninggalkan Bu Mira dalam kesedihan yang mendalam.
Pemakaman Pak Harun berlangsung dengan penuh hormat. Asuransi pemakaman yang mereka ambil selama ini bekerja dengan baik. Anak-anak mereka tak perlu khawatir tentang biaya atau persiapan yang rumit. Mereka bisa fokus untuk mengenang ayah mereka, mengingat setiap momen indah yang pernah mereka lalui bersama.
Selamat Jalan Cinta dalam Kehidupan
Namun, duka Bu Mira tak dapat disembuhkan begitu saja. Kehilangan Pak Harun seperti merenggut setengah jiwanya. Meskipun anak-anak mereka selalu berusaha memberikan dukungan dan cinta, Bu Mira merasakan kesepian yang dalam. Setiap sudut rumah, setiap barang yang ada di sana, mengingatkannya pada suaminya yang tercinta.
Tak lama berselang, kesehatan Bu Mira semakin memburuk. Suatu pagi, ia tak lagi bangun dari tidurnya. Anak-anak mereka kembali berkumpul, kali ini untuk mengantar ibu mereka ke peristirahatan terakhir. Sama seperti pemakaman Pak Harun, asuransi pemakaman memastikan segalanya berjalan dengan baik dan layak. Mereka bisa merelakan kepergian orang tua mereka dengan tenang, tanpa harus terbebani masalah biaya atau logistik.
Saat mereka berdiri di hadapan dua makam yang berdampingan, anak-anak mereka menyadari betapa besar cinta dan pengorbanan yang telah diberikan oleh kedua orang tua mereka. Pak Harun dan Bu Mira telah merencanakan segalanya dengan begitu baik, bahkan hingga akhir hayat mereka. Tidak hanya memikirkan kebahagiaan anak-anak mereka selama hidup, tetapi juga setelah mereka tiada.
Dalam kesedihan yang mendalam, mereka merasa terhibur dengan satu hal: cinta orang tua mereka adalah cinta yang abadi. Selamat jalan, Pak Harun dan Bu Mira. Cinta dan kenangan kalian akan selalu hidup dalam hati anak-anak kalian.
Leave a Comment