Cahaya Terakhir dalam Gelapnya Malam

Dalam gelapnya malam yang tak berujung, Cahaya Terakhir dalam Gelapnya Malam, Maya duduk di sudut ruangan mungilnya, menangis sendirian. Hujan di luar jendela seolah menangisi nasib malangnya. Tangan-tangannya yang kasar dan penuh luka bekerja keras setiap hari, namun tak sanggup…

Read More

Kenangan di Ujung Hidup

Di sebuah rumah tua di pinggiran kota, hiduplah seorang pria bernama Pak Herman. Rambutnya sudah memutih seluruhnya, kulitnya berkerut, dan langkahnya lamban. Pak Herman sudah lama tinggal sendirian. Istrinya telah meninggal beberapa tahun yang lalu, dan anak-anaknya telah pergi merantau,…

Read More

Langit Mendung di Hari Pemakaman

Seperti petir di siang bolong, kabar itu menghantam hati Lila tanpa ampun. Pagi itu, ia baru saja menerima email pemutusan kerja dari perusahaannya, sebuah pukulan telak yang membuat dunia terasa runtuh di sekelilingnya. Belum sempat ia meresapi betapa beratnya kehilangan…

Read More

Perjalanan Pulang yang Terakhir

Raka duduk terpaku di sudut kamar kosnya yang sempit. Matanya sembab dan kepala terasa berat. Telepon dari kampung halaman pagi tadi membuat dunianya runtuh seketika. Ibunya meninggal dunia. Kehilangan yang begitu mendadak membuat Raka sulit menerima kenyataan. Dalam pikirannya, masih…

Read More

Pelukan Terakhir

Di sudut kamar kecil yang terang benderang, terbaring seorang pria tua dengan rambut putih yang memutih seperti salju. Tatapan matanya kosong, mencari-cari kehadiran yang sudah tiada. Di sisinya, sebuah kursi kosong menambah kesepian yang terasa begitu mendalam di dalam ruangan…

Read More

Cahaya yang Padam di Panggung Hidup

Aku mengenalnya dengan baik, terlalu baik mungkin. Nama dia adalah Rudi, seorang pria dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibirnya, Cahaya yang Padam di Panggung Hidup. Rudi adalah rekan kerja terbaikku di teater kecil kami yang bernama “Cahaya Merdeka”.…

Read More